Langsung ke konten utama

Pentingnya Laga Manchester Derby Kali Ini, Perebutan Jalan Menuju Tahta Juara


Ujung penantian itu pun akhirnya tiba. Setiap musim, saat-saat pertandingan Manchester Derby selalu menjadi pusat perhatian, entah itu di Old Trafford, ataupun di Etihad. Nah, pada kesempatan kali ini, pertandingan akan berlangsung di Old Trafford pada (10/12/2017).
Dalam beberapa tahun terakhir, level signifikansi pada Manchester Derby dirasakan mengalami sedikit penurunan. Hal ini murni disebabkan karena ketidakmampuan kedua tim untuk menjadi penantang serius untuk merebut tahta juara Premier League. Dengan demikian, hasil dari pertandingan tersebut juga tidak memberikan pengaruh serius dalam perebutan gelar juara.
Pertarungan sengit duo Manchester dalam perebutan posisi puncak sangat kentara pada periode akhir dekade pertama 2000, dan memuncak pada awal-awal dekade kedua tahun 2000. Sir Alex Ferguson pada masa itu berhasil mengembalikan dominasi Setan Merah dari tangan Chelsea yang kala itu dibesut Jose Mourinho, lalu kekuatan kapitalisme bergabung ke sisi Manchester biru, dan pendulum kekuatan pun bergeser. Musim 2010/11 sampai dengan 2012/13 pertarungan-pertarungan tersebut sangat terasa. The noisy neighbor, alias tetangga ribut, ejekan SAF bagi Manchester City dan fans-nya.
Setelah SAF pensiun di akhir musim 2012/13, perlahan tensi emosi menurun. Disamping ketiadaan sosok sentral seperti Sir Alex yang mampu memicu opini suporter dan emosi pemain, kekuatan klub di Premier League juga kembali mengalami pergeseran. Berturut-turut selama empat musim Manchester City, Chelsea, Leicester City dan kembali lagi ke tangan Chelsea berhasil menduduki tahta puncak dari musim 2013/14 sampai dengan 2016/17. Periode transisi selama empat tahun membuat Manchester United kehilangan fokus. Di sisi Manchester City, gejolak juga selalu terasa karena keinginan pemilik klub yang selalu menginginkan hasil instan. 
Namun, pada musim 2017/18 ini kondisi sudah berubah. Manchester United dan Manchester City kembali menjadi unggulan untuk merebut tahta juara. Pertarungan klub juga semakin kentara dengan adanya rivalitas kedua manajer. Jose Mourinho membesut Setan Merah dan Pep Guardiola yang menukangi Manchester biru. bumbu rivalitas kedua sosok ini begitu membara kala keduanya menukangi raksasa La Liga, yaitu Real Madrid dan Barcelona. Rivalitas keduanya pun turut dibawa ke Premier League saat ini.
Kedua manajer sama-sama memasuki tahun kedua setelah keduanya sama-sama menukangi klub masing-masing mulai musim 2016/17. Bila menilik performa kedua tim saat ini, dan bila keduanya mampu mempertahankan performa sampai akhir musim, maka tidak pelak lagi, keduanya adalah kandidat terkuat perebutan gelar juara pada bulan Mei 2018 nanti. Ibaratnya pacuan kuda, hanya adu balap dua kuda pacuan saja. 
Kondisi ini membuat pertandingan Manchester Derby pada musim 2017/18 menjadi sangat besar pengaruhnya dalam perebutan gelar juara. Sejauh ini, Manchester City merajalela di liga dan sedang dalam performa 13 pertandingan tanpa terkalahkan. Manchester United sendiri mampu menunjukkan kesiapannya bertarung merebut gelar juara dengan mengalahkan Arsenal 3-1 di the Emirates dan dilanjutkan dengan memenangi pertarungan melawan CSKA 2-1 di ajang Champions League. Kemenangan yang membawanya memuncaki grup A, dan menyamai rekor 40 kali tak terkalahkan di Old Trafford.

Performa
Manchester City, walaupun tak terkalahkan dalam 13 pertandingan liga, tapi pada pertandingan terakhir di Champions League, kalah di Metalist Stadium, kandang Shakhtar Donetsk, dengan skor 2-1.
Kemampuan mencetak skor Manchester City juga sedikit menurun dalam beberapa pekan terakhir. Hanya mampu mencetak tidak lebih dari dua gol dalam 6 pertandingan terakhir. Kemenangan mereka juga diraih dalam menit-menit terakhir. Mereka akan menghadapi pasukan Mourinho yang memiliki rekor pertahanan terbaik sejauh ini di liga, dengan hanya kebobolan 9 gol dalam 15 pertandingan. Tim Setan Merah juga sudah menyamai rekor 40 pertandingan tanpa terkalahkan di Old Trafford.
Pertahanan City juga tidak kalah garang. Ederson yang menjaga gawang The City hanya kebobolan 10 gol dalam 15 laga. Ederson sudah menargetkan untuk meraih kemenangan dalam laga derby ini. Pertandingan ini adalah Manchester Derby pertama yang akan dijalani oleh Ederson. Namun, ia sudah menargetkan kemenangan. Kemenangan adalah hal penting untuk menjaga jarak dari rival utama, dan menurut Ederson, fokusnya dan rekan tim hanya untuk meraih kemenangan.Walaupun demikian, Ederson juga memahami kesulitan dan rumitnya laga Manchester. 

Pep dan Jose, Rivalitas Saling Hormat 
Respek Pep Terhadap Jose Mourinho tidak pernah berkurang, walaupun kerap bergelut dengan perbedaan. Dua rival bebuyutan ini akan kembali saling berhadapan dalam laga yang sudah banyak dinanti di Old Trafford.Kedua manajer ini sudah mengarungi karir perjalanan manajerial yang sukses, namun dengan perbedaan gaya yang kontras. 



Guardiola tidak pernah mau keluar dari patron permainan menyerang dan penguasaan permainan dalam setiap laganya. Sementara Mourinho, jauh lebih memiliki toleransi untuk bersikap pragmatis dalam mencapai tangga juara. Memang, rivalitas keduanya sedikit disembunyikan di balik layar setelah keduanya membesut tim baru di Manchester. Namun pernyataan Mourinho baru-baru ini dapat menciptakan rivalitas baru diantara keduanya. Mourinho menuduh pemain-pemain City terlalu mudah jatuh, bahkan, ditiup angin pun, menurut Mou, pemain-pemain City akan jatuh bergelimpangan. Mourinho juga mengatakan jika dirinya memakai pita kuning di lengan seperti yang dilakukan Guardiola sebagai simbol politik mendukung kemerdekaan Catalonia, dirinya pasti sudah mendapat sanksi dari Premier League.

Pernyataan menusuk dari Mourinho itu membuat suasana gencatan senjata diantara keduanya seakan-akan retak. Namun ternyata Pep tidak balas menyerang. Tim besutan Pep saat ini memiliki keunggulan sebanyak delapan poin dari Setan Merah, dan Pep memastikan bahwa dirinya memiliki penghormatan kepada Mourinho.

Keduanya sudah seringkali saling berhadapan dalam banyak pertandingan besar dan menentukan. Opini Pep terhadap Mourinho adalah penuh dengan rasa hormat. Walaupun keduanya memandang pertandingan dari sisi yang berbeda, namun, keduanya suka dengan suasana kompetisi, dan selalu berusaha menjadi yang terbaik.

Menurut Pep, kemenangan tidak dihitung terhadap individu, tapi terhadap tim. Dirinya tidak pernah menganggap kemenangan terhadap seorang manajer adalah suatu hal yang spesial. Baginya, keinginannya adalah selalu untuk menang. Namun, jika timnya kalah, Pep mengatakan bahwa dirinya akan menerimanya dengan lapang dada, belajar dari kekalahan tersebut untuk pertandingan berikutnya. Fokus pada hal lainnya, yaitu pertandingan berikutnya.




Kapten tim City, Vincent Kompany juga memahami pentingnya laga Derby kali ini. Menurutnya, untuk saat ini, City adalah rival terbesar bagi Manchester United. Musim ini menandai hampir satu dekade keterlibatan Kompany dalam laga sengit Manchester Derby. Pertama kali keterlibatannya pada musim 2008/09 setelah pindah dari klub Jerman, Hamburg dengan transfer sebesar 7,5 juta poundsterling. Sejak saat itu, Kompany sudah sembilan kali mencicipi kemenangan. Menurutnya, laga kali ini adalah yang terbesar yang pernah diikutinya. Menurutnya, Man United selalu melihat Liverpool sebagai rival utama, tapi musim ini khususnya, ia menganggap City sebagai tim yang ingin sekali dikalahkan oleh United. Manchester United, menurut Vincent Kompany memiliki kualitas mumpuni untuk memainkan berbagai gaya permainan yang diinginkannya.


 

Ander Herrera pun mengatakan bahwa laga Manchester Derby sangat penting. Baginya pertandingan Manchester Derby adalah laga yang sangat krusial. Banyak yang mencoba menurunkan intensitas laga ini dengan mengatakan ini adalah satu laga biasa. Namun kenyataanya tidak seperti itu. Pertandingan Manchester derby memiliki makna yang sangat dalam, baik bagi suporter, manajer, pemain, maupun klub. Pertandingan ini adalah kunci.



Kunci Permainan

Apakah Manchester City mampu menyamai rekor Arsenal yang mampu menjalani musim tanpa terkalahkan? Walaupun kemungkinan itu ada, tapi sangatlah berat. Lihat saja kualitas tim di papan atas saat ini. Ada Manchester City, Manchester United, Arsenal, Chelsea, Liverpool dan Totenham Hotspur. Semuanya mampu saling mengalahkan. Rekor tanpa terkalahkan dalam satu musim hanya terjadi satu kali selama era Premier League. Ketika Arsenal melakukannya, tim tersebut menunggangi keberuntungan yang sangat besar. Selain itu, pada musim tersebut, belum ada tim yang mampu menandingi kedigjayaan Arsenal.

Bicara soal keberuntungan, Manchester City pun mengalaminya dalam beberapa laga terakhir. tim ini mampu membalikkan keadaan yang tadinya hanya akan berakhir seri, lalu mampu merebut tiga poin penuh dengan mencetak gol pada menit-menit akhir. Aktor utamanya adalah Raheem Sterling. Pemain ini menjadi kunci kemenangan City pada laga-laga tersebut. Nampaknya, pemain ini sudah semakin dewasa dalam hal permanan tim. Kegagalannya merebut titel bersama Liverpool pada saat-saat terakhir tahun 2014 lalu membuatnya penasaran untuk merebut gelar juara Premier League bersama city. Pemain ini dapat menjadi kunci berkat determinasi tingginya hingga ke menit akhir permainan.  

Tidak ada yang menyangkal, bahwa kunci kreator permainan Manchester City terletak pada pundak Kevin De Bruyne. Dan sudah pasti, Manchester United akan mengunci pemain ini. Namun,harap diingat, bahwa City memiliki lebih dari satu kreator. Mematikan satu pemain kunci adalah hal yang biasa, namun bila harus melakukannya terhadap dua pemain, hal ini menjadi sangat sulit. Satu sosok yang tidak boleh dilupakan dari permainan City adalah David Silva. Bila De Bruyne berhasil dimatikan permainannya, David Silva akan bergerak lebih leluasa dengan ruang kosong yang ditinggalkan oleh De Bruyne. Boleh dikatakan bila Kevin De Bruyne dan David Silva keduanya dimainkan bersamaan, akan sangat sulit bagi Manchester United menghentikan laju The Citizen.

Bagi Manchester United, absennya Pogba adalah pukulan yang cukup telak. Dalam pertandingan melawan Arsenal,terlihat sekali mobilitas dan operan-operan dari Pogba dalam memulai serangan. Pergerakannya bersama Anthony Martial, Jesse Lingard dan Romelu Lukaku dalam mendobrak permainan lawan sangat menakutkan. Mou harus jeli menempatkan pemain pengganti Pogba ini, dan harus menerapkan intensitas permainan yang tinggi sejak awal permainan.

Permainan hold-up play diharapkan muncul dari Romelu Lukaku, seperti yang diperagakannya saat melawan Arsenal. Kematangannya sebagai striker utama Setan Merah akan diuji pada pertandingan besar semacam ini. 


Dimana Titik Lemah Manchester City?

Manchester United dapat mengeksploitasi kekurangan tim besutan Pep dalam hal keunggulan duel-duel udara dan eksekusi bola-bola mati. Ketika melawan Southampton, terlihat para pemain city kesulitan dalam mengantisipasi bola-bola mati, terutama sepak pojok. Dalam pertandingan itu, terlihat tim besutan Pep tidak berdaya dengan dominasi southampton lewat serangan bola-bola tinggi. namun sayangnya, Southampton tidak memiliki striker untuk mengambil keuntungan dari dominasi bola-bola udara. Hal inilah yang menjadi keunggulan Setan Merah, karena memiliki Romelu Lukaku yang kuat dalam duel-duel udara.
Yang menggembirakan, performa Lukaku mulai membaik setelah kembali mencetak gol dalam pertandingan Champions League melawan CSKA Moskow.
Walau tanpa Paul Pogba, namun Manchester United masih memiliki pemain lain untuk menambah keunggulan pada duel udara. Marouane Fellaini dan Nemanja Matic diperkirakan akan turun pada laga ini. Zlatan Ibrahimovic pun tampaknya dipersiapkan sebagai senjata rahasia dari bangku cadangan.

Kelemahan Setan Merah Ini Jadi Incaran Pep
Guardiola akan melihat peluang mengalahkan United dengan menargetkan Victor Lindelof. Pemain ini masih beradaptasi di liga dan terlihat masih canggung berhadapan dengan tingginya kecepatan permainan diringi permainan keras dan direct ala Premier League. Walaupun terlihat ada perkembangan, namun, Lindelof akan menjumpai tekanan permainan paling tinggi dalam Manchester Derby ini. Masih ingat Hendrikh Mkhitaryan? Dalam laga-laga awalnya di Manchester United, ia mengalami performa buruk ketika menghadapi Manchester City. Timnya mengalami kekalahan, dan akibatnya, Mou tidak memainkannya selama 2 bulan. Lindelof harus berada dalam kondisi sangat prima menghadapi laga ini.
Kelemahan lainnya adalah Paul Pogba. Pep sadar betul bahwa Paul Pogba adalah motor tim Setan Merah, seperti ditunjukkannya dalam laga melawan Arsenal dan CSKA Moskow. Ketiadaan Paul Pogba akan dimanfaatkan habis-habisan. Pep akan mendominasi lini tengah dengan menempatkan pemain-pemain andalannya di lini tersebut, seperti Kevin De Bruyne, David silva dan Fernandinho. Selain mendominasi permainan, Pep akan berusaha mematikan senjata utama mourinho, yaitu serangan balik. Pep akan berusaha menghentikan serangan tersebut dengan memampatkan lini tengah. Dengan demikian, harapannya Setan Merah akan kehilangan daya dobrak lewat serangan balik. Manchester United akan kalah jumlah di lini ini dan akan tertekan sepanjang permainan.

Pentingnya Laga Ini Menuju Tahta Juara
Hanya satu cara bagi Mourinho untuk menghindari kritikan, yaitu dengan kemenangan. bila seri, dia akan dianggap menghindar dari kekalahan. bila kalah, akan dianggap timnya tidak mampu bersaing menuju posisi puncak. Dalam hal ini,Mourinho tidak akan menghiraukan apakah timnya bermain cantik atau tidak, karena mengambil poin penuh adalah cita-cita tunggal Manchester United. Bila United menang, keunggulan City menipis menjadi 5 poin saja, dan hal itu masih lebih mudah untuk dikejar. Namun, bila City menang, keunggulannya menjadi 11 poin, dan dapat diartikan Manchester City hampir pasti melenggang juara. City pun menyadari hal itu. The Citizen akan berusaha untuk memenangkan pertandingan untuk menjauhi kejaran pesaing.

Kedua tim sedang berada pada performa yang baik. Hasil pertandingan ini akan membawa dampak dalam perjalanan masing-masing klub. Manchester Derby adalah pertandingan paling penting pada paruh pertama musim 2017/18, dan juga pada keseluruhan musim. Manchester united kontra Manchester City, Mourinho lawan Guardiola, posisi pertama lawan posisi kedua. Pertandingan ini akan penuh gejolak, aksi dan drama.  [ D###IN ]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kartu Merah Pogba Ubah Dinamika Manchester Derby

Laga Arsenal menjamu Manchester United pada (2/12/2017) di Emirates menjadi jawaban kritikan terhadap Mourinho. Mourinho benar-benar tancap gas pada awal pertandingan. Tim besutannya berhasil unggul dengan torehan dua gol di sebelas menit pertama. Skor akhir kemenangan 1-3 bagi The Red Devils ternoda dengan kartu merah yang diterima Paul Pogba. Alhasil, pemain kunci ini akan absen pada Manchester Derby di Old Trafford pada Minggu (10/12/2017) nanti. Sebelum kartu merah, pertandingan The Gunners versus the Red Devils ini berlangsung sangat seru. Pertandingan ini dianggap sebagai tanda bahwa Jose Mourinho telah kembali menemukan mantra kesaktian manajerialnya yang telah hilang selama beberapa waktu. Namun  tanpa dinyana, kartu merah untuk Paul Pogba, maestro lapangan tengah mereka.  Kartu merah tersebut membuat laga Manche ster Derby,  walau ditambah bumbu rivalitas antara sang manajernya, menjadi sedikit kehilangan rasa dan dinamika. Tanpa Pogba, pasukan Mou belum dapat d

Kompak Akhiri Paceklik, Lukaku dan Rashford Bawa Setan Merah Juara Grup Champions League

BOLAVIEZTA - Dua pemain depan Setan Merah kompak mengakhiri masa paceklik. Romelu Lukaku dan Marcus Rashford masing-masing mencetak gol dan membawa Setan Merah menjuarai grup A UEFA Champions League. Pertandingan terakhir di grup A UEFA Champions League berakhir manis untuk Manchester United. Dalam pertandingan ini menang dengan skor2-1 melawan CSKA Moskow. Manchester United mengejar ketertinggalannya dan mengakhiri pertandingan sebagai pemenang dan juara grup. Hal ini memang sudah diprediksikan sebelumnya. Membutuhkan hasil yang luar biasa buruk untuk menendang keluar Setan Merah dari kompetisi ini. Walaupun CSKA mampu unggul terlebih dahulu, namun sepanjang pertandingan terlohat bahwa tim besutan Mourinho ini akan keluar sebagai pemenang. Dengan satu mata menatap tajam pada pertandingan Manchester Derby pada Minggu (10/12/2017) nanti, Jose Mourinho terlihat percaya diri. Hal ini terlihat dari line up yang diturunkan pada pertandingan ini. Mou melakukan 6 pergantian pemain diban